Tampilkan postingan dengan label Ikan Aneh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan Aneh. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Mei 2012

Ikan Lele Berkulit Baja

Armored catfish adalah jenis ikan lele mulut penghisap yang sering disebut lele lapis baja. Kenapa disebut lele lapis baja? Hal tersebut karena ikan jenis ini memiliki tubuh yang dibalut pelat tulang keras. Spesies baru lele mulut penghisap ini ditemukan di Ekuador.

Ilmuwan dari DePaul University, Windson Aguirre, menemukan lima spesimen dari ikan itu pada tahun 2008 di Sungai Santa Rosa. Ia lalu mengirim spesimen ke Auburn University di Alabama untuk identifikasi.

"Saat kami menyadari bahwa ini baru, sebenarnya tak begitu terkejut. Famili ikan ini bertambah jumlahnya tiap tahun," kata pemimpin riset Milton Tan dari Auburn University.

Yang lebih membuat Tan tertarik adalah karakteristik lele berukuran 7 sentimeter ini. Tak seperti kerabatnya, lele ini tidak memiliki pelat tulang keras di sisi samping kepalanya.

Nama spesies ikan lele baru ini adalah Cordylancistrus santarosensis, sesuai nama sungai tempat ditemukan.

Tak adanya pelat tulang di sisi samping kepala menunjukkan bahwa spesies ini adalah "missing link" antara ikan genus Cordylancistrus lainnya dan Chaetostoma yang mempunyai tulang keras di bagian tersebut.

"Ini penting karena spesies ikan di Ekuador tak terlalu beragam, (dan kami ingin) orang mengetahui (ada ikan) di Ekuador yang unik dan hanya ditemukan di sana," tutur Tan, seperti dikutip National Geographic, Selasa (10/4/2012).

Penemuan spesies Cordylancistrus santarosensis ini dipublikasikan di jurnal Zootaxa, 22 Maret 2012.

source: sains.kompas.com

Jumat, 09 Maret 2012

Hiu Tokek, Spesies Baru Dari Hiu

Hiu Tokek (Bythaelurus giddingsi) adalah spesies hiu baru yang ditemukan di Kepulauan Galapagos oleh ilmuwan bernama John McCosker dari California Academy of Sciences dan Douglas Long, kurator senoir Oakland Museum of California

Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal taksonomi Zootaxa yang terbit pada Senin (5/3/2012). Dalam bahasa Inggris, hiu tersebut disebut catsharks. Namun sebenarnya, penampakannya lebih mirip tokek.

Spesimen hiu tokek dikoleksi dalam ekspedisi penelitian pada tahun 1995 dan 1998. Spesimen diambil dengan menyelam pada kedalaman 1.400-1.900 meter menggunakan submersible Johnson Sea-Link.

Hiu tokek ditemukan bersama 30 jenis hiu lainnya. Namun, sejak awal penelitian, Long sudah menyadari bahwa hiu tersebut adalah jenis yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

Bythaelurus giddingsi memiliki warna coklat pucat dan bintik-bintik yang khas. Menurut Long, bintik yang ada berbeda antara satu individu dan individu lainnya.

Ukuran hiu tokek cuma sebesar kucing. Jadi, hiu ini tak punya kemampuan memangsa manusia. Biasanya, hiu ini hanya berburu ikan-ikan bertubuh lunak di dasar lautan.

Atas penemuan ini, McCosker, seperti dikutip Discovery, Rabu (7/3/2012), mengatakan, "Penemuan spesies baru hiu selalu menarik, terutama pada saat ketika hiu menghadapi tekanan besar dari manusia."

Hiu tokek memiliki habitat yang sangat terbatas sehingga lebih rentan punah. Perlu upaya menjaga spesies ini tetap dapat lestari.

Nama hiu tokek diambil dari nama Al Giddings, produser film alam yang banyak melahirkan karya di Discovery Channel

source: kompas.com

Senin, 12 Desember 2011

Hebohhhh, Ikan Berkepala Buaya

Hebohhh, itulah yang dialami oleh warga Lrg Lebak Keranji RT 08 RW 03 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan IB I, Palembang, Sumatera Selatan, lantaran ditemukannya ikan aneh.
 
Ikan aneh tersebut kepalanya persis menyerupai kepala buaya dengan gigi tajam yang terdiri dua lapis. Tubuh bagian atas dan bawah ikan, sisiknya persis seperti sisik ular. Sedangkan pada bagian ekor bentuknya seperti ikan toman yang berwarna bintik-bintik hitam. Berat ikan mencapai 2,6 kg dengan panjang dari kepala hingga ekor 77 sentimeter.
 
Ilham (25), warga yang berhasil memancing ikan itu menceritakan ketika ikan aneh tersebut memakan umpan pancingnya, tarikan ikan kuat sekali. Kail pancing Ilham pun terpaksa ditarik secara perlahan-lahan sampai ke pinggiran kolam.

"Ketika ikan mau diangkat, saya langsung kaget melihat kepalanya. Jadi kepala ikan langsung saya pukul pakai kayu, karena saya takut dan dikira saya buaya dan takut digigit," ujar Ilham yang mengakui dirinya memang sering memancing bersama teman-teman di lokasi tersebut.

Ikan aneh tersebut kemudian dibawa Ilham ke rumahnya. Kabar ditemukannya ikan aneh tersebut langsung menghebohkan warga sekitar. Sontak rumah Ilda Akbar (46), paman Ilham, di ujung Lrg Lebak Keranji ramai warga yang secara berbondong-bondong datang untuk melihat ikan aneh temuan Ilham.

Ikan aneh pun dipajang di teras depan rumah. Secara bergantian warga melihat ikan sembari mengabadikan ikan aneh tersebut dengan kamera ponsel.

"Saya dan warga di sini yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di daerah lebak (rawa), belum pernah melihat ikan seperti ini. Jadi ikan ini memang benar-benar aneh," ujar Ilda.

Menurut Ilda, ikan aneh tersebut akan diawetkan dengan cara dikeraskan. Jika ada orang yang berminat dengan ikan aneh tersebut, diakui Ilda silakan datang langsung ke rumahnya.

Ikan yang menurut warga aneh ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama populer crocodile fish. Nama latinnya Lepisus Peus. Habitat asli crocodile fish yakni di Sungai Amazon. Ikan ini masuk ke Indonesia, akhir tahun 1990-an sebagai ikan hias.
source: tribunnews.com

Rabu, 26 Oktober 2011

Aneh, Namanya Kuda Laut Tapi Hidup Disungai

Dari sebutannya saja Kuda laut, otomatis  hewan yang satu ini pasti berada di laut. Namun, ternyata ada juga kuda laut yang hidup di sungai. Nah, apakah namanya akan berganti jadi Kuda sungai?

Baru-baru ini, para peneliti Inggris menemukan binatang dengan nama latin hippocampus ini di Sungai Thames. Pada Jumat, 7 Oktober 2011, Badan Lingkungan Hidup Inggris menemukan bayi kuda laut itu dalam survei perikanan yang rutin dilakukan di wilayah Greenwich.

Dengan penemuan ini, para peneliti menduga kuda laut dewasa juga berkembang biak di dekatnya. Para peneliti menduga selama ini binatang-binatang lucu itu hanya datang ke mulut Sungai Thames saat musim panas saja. Di Inggris, binatang ini dinyatakan dilindungi oleh pemerintah pada 2008.

Dengan penemuan terakhir ini, menunjukkan kuda laut telah hidup jauh di pedalaman sungai. "Kita berharap, perbaikan kualitas air di Sungai Thames akan mendorong lebih banyak spesies langka untuk tinggal," kata petugas Badan Lingkungan dan Perikanan Inggris, Emma Barton.
source: vivanews.com

Rabu, 26 Januari 2011

Ikan Pandai Berhitung

Berdasarkan penelitian terhadap ikan malaikat (angelfish), ilmuwan menyimpulkan bahwa ikan tersebut bisa membedakan banyak atau sedikit plus mampu berhitung dari 1 sampai 3.
Gerlai dan Luis Gomez-Lalpaza dari University of Oviedo, Spanyol, tertarik dengan anggapan bahwa ikan malaikat memilih bergabung ke dalam kawanan besar ketika berada di lingkungan asing. Mereka melakukan hal itu demi keamanan.

Gerlai dan timnya meletakkan ikan dalam sebuah tangki khusus. Ikan tersebut dihadapkan pada dua kawanan dengan jumlah yang berbeda. Para peneliti lalu mencatat kawanan yang dipilih ikan tersebut.
Hasilnya, ikan malaikat mampu memilih kawanan yang lebih besar ketika perbedaan jumlah antara kedua kawanan adalah dua kali lipat. Ketika perbedaan jumlah lebih kecil dari dua kali, pilihan ikan tidak dapat diprediksi. Dengan temuan ini, para peneliti menarik kesimpulan bahwa ikan malaikat bisa memprediksi jumlah kawanan.

Selain mampu memprediksi jumlah, ikan malaikat juga bisa berhitung secara lebih presisi. "Misalnya, ikan dapat membedakan 2 dengan 3," Gerlai mencontohkan. "Kemampuan ini menunjukkan perhitungan individual, bukan sekadar memperkirakan jumlah," katanya. Gerlai juga menjelaskan, kemampuan berhitung ikan malaikat terbatas hanya sampai 3.

Para ilmuwan menerka, kemampuan berhitung pada ikan ini tidak punya keuntungan bagi ikan. "Makanya, kemampuan ini tidak berevolusi," ujar Gerlai.

Tidak seperti kemampuan berhitung, kemampuan memprediksi jumlah kawanan punya keuntungan bagi ikan malaikat. Mereka memilih kawanan yang mereka prediksi lebih banyak demi keamanan dan pencarian makanan. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

source: kompas.com

Jumat, 15 Oktober 2010

Aneh, Ikan Lele Pemakan Kayu

Wah ternyata di Amazon ditemukan spesies baru ikan lele pemakan kayu. Lele ini ditemukan oleh ilmuwan air tawar Paulo Petry di lingkungan Fitzgarad, Peru, Amazon tepatnya disungai Purus dan Curanja. Lele berpelindung ini diperkirakan hanya tersisa 10 spesies saja. Sebelumnya, diyakini hanya kepiting laut dalam saja yang memakan kayu. Lele ini memiliki gigi berbentuk sendok di mana digunakannya untuk menyendok kayu ke dalam mulutnya. Ikan ini kebanyakan memakan kayu jatuh. Hal menakutkan mengenai lele ini adalah ikan ini terancam punah akibat ulah manusia.

Menurut Petry, ada 4.700 spesies ikan air tawar di Amerika Selalan saat ini. Rata-rata, 100 spesies ditemukan tiap tahunnya". Tahun ini saja, 69 spesies telah ditemukan. Jumlah ini jelas masih sangat jauh dari jumlah spesies yang ada di Amerika Selatan.

sumber: inilah.com

Ditemukan Spesies Ikan Di Kedalaman 7.000meter

Snailfish adalah spesies ikan baru yang ditemukan di antara Peru-Chile, sisi tenggara Samudera Pasifik pada kedalaman 7.000 meter dari permukaan laut, padahal kawasan ini dianggap tidak bisa dihuni oleh ikan. Makhluk mirip kecebong ini memiliki panjang sekitar 10 inci dengan kepala besar, mata kecil dan sirip di perut. Mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan sangat dingin dan penuh tekanan.
Selain itu, ada pula sekelompok belut dan crustacean besar di sekitar jurang sempit di wilayah yang sulit bagi kehidupan makhluk laut.

Penemuan di salah satu tempat terdalam di planet ini dilakukan oleh tim ahli biologi kelautan dari University of Aberdeen dan ahli dari Jepang serta Selandia Baru. Tim tersebut melakukan ekspedisi tiga minggu dengan menggunakan teknologi pencitraan laut untuk mengambil 6.000 gambar pada kedalaman 4.500 meter hingga 8 ribu meter.

Ini adalah misi ketujuh yang dilakukan oleh proyek penelitian kolaborasi antara Oceanlab dari University of Aberdeen dan Ocean Research Institute di University of Tokyo. Selain itu didukung oleh lembaga penelitian National Institute of Water and Atmospheric (NIWA) dari Selandia Baru.
Ilmuwan dari Oceanlab, Dr Alan Jamieson, yang memimpin ekspedisi mengatakan bahwa penemuan terbaru ini membantu penggambaran kehidupan di laut terdalam Bumi.


“Penemuan kami mengungkapkan keragaman spesies yang melimpah di kedalaman yang sebelumnya tanpa kehidupan ikan. Selanjutnya, ilmuwan dapat memikirkan kembali soal populasi lautan di kedalaman ekstrim,� kata Jamieson.
Ekspedisi ini dipicu oleh penemuan di 2008 dan 2009 di Jepang dan Selandia Baru. Mereka menemukan spesies baru snailfish yang dikenal sebagai Liparids di kedalaman sekitar 7 ribu meter.
Di sisi lain, penemuan snailfish terbaru ini belum diberi nama, karena belum dikukuhkan secara resmi sebagai spesies baru.
sumber: inilah.com