Senin, 12 Desember 2011

Hebohhhh, Ikan Berkepala Buaya

Hebohhh, itulah yang dialami oleh warga Lrg Lebak Keranji RT 08 RW 03 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan IB I, Palembang, Sumatera Selatan, lantaran ditemukannya ikan aneh.
 
Ikan aneh tersebut kepalanya persis menyerupai kepala buaya dengan gigi tajam yang terdiri dua lapis. Tubuh bagian atas dan bawah ikan, sisiknya persis seperti sisik ular. Sedangkan pada bagian ekor bentuknya seperti ikan toman yang berwarna bintik-bintik hitam. Berat ikan mencapai 2,6 kg dengan panjang dari kepala hingga ekor 77 sentimeter.
 
Ilham (25), warga yang berhasil memancing ikan itu menceritakan ketika ikan aneh tersebut memakan umpan pancingnya, tarikan ikan kuat sekali. Kail pancing Ilham pun terpaksa ditarik secara perlahan-lahan sampai ke pinggiran kolam.

"Ketika ikan mau diangkat, saya langsung kaget melihat kepalanya. Jadi kepala ikan langsung saya pukul pakai kayu, karena saya takut dan dikira saya buaya dan takut digigit," ujar Ilham yang mengakui dirinya memang sering memancing bersama teman-teman di lokasi tersebut.

Ikan aneh tersebut kemudian dibawa Ilham ke rumahnya. Kabar ditemukannya ikan aneh tersebut langsung menghebohkan warga sekitar. Sontak rumah Ilda Akbar (46), paman Ilham, di ujung Lrg Lebak Keranji ramai warga yang secara berbondong-bondong datang untuk melihat ikan aneh temuan Ilham.

Ikan aneh pun dipajang di teras depan rumah. Secara bergantian warga melihat ikan sembari mengabadikan ikan aneh tersebut dengan kamera ponsel.

"Saya dan warga di sini yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di daerah lebak (rawa), belum pernah melihat ikan seperti ini. Jadi ikan ini memang benar-benar aneh," ujar Ilda.

Menurut Ilda, ikan aneh tersebut akan diawetkan dengan cara dikeraskan. Jika ada orang yang berminat dengan ikan aneh tersebut, diakui Ilda silakan datang langsung ke rumahnya.

Ikan yang menurut warga aneh ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama populer crocodile fish. Nama latinnya Lepisus Peus. Habitat asli crocodile fish yakni di Sungai Amazon. Ikan ini masuk ke Indonesia, akhir tahun 1990-an sebagai ikan hias.
source: tribunnews.com

1 komentar: